29 Januari 2010

Zionis, Ospek-is dan Kantor-is

Beberapa oknum Yahudi disiksa oleh Nazi.
Saat oknum Yahudi ini mendapatkan kebebasannya, mereka balik menyiksa Palestina.

Beberapa oknum siswa 'disiksa' oleh seniornya.
Saat siswa ini menjadi senior, mereka balik 'menyiksa' juniornya.

Beberapa oknum pegawai kantor 'disiksa' oleh bosnya.
Saat oknum pegawai kantor ini menjadi manager, mereka balik 'menyiksa' bawahannya.

Dan ketika ditanya, jawaban yang keluar kira-kira adalah begini:
'Dari dulu memang sudah begini kok, udah tradisi.'


Saya yakin anda semua bisa menangkap kemiripan di tiga kisah tersebut. Mungkinkah memang sudah menjadi sifat manusia untuk membalas dendam terhadap makhluk yang lebih 'lemah' atas perlakuan yang diterimanya dari makhluk yang lebih 'kuat'?

Satu hal, sebelum anda melempar batu pada para Zionis, periksalah dahulu apakah anda sendiri adalah seorang 'zionis' kecil via ospek, kantor dan acara2 lain yang memberikan kesempatan 'junior - senior'. Hal ini berkaitan dengan salah satu teori psikologi, yaitu teori jendela pecah. Teori jendela pecah menyatakan, ketika kejahatan-kejahatan kecil dibiarkan tumbuh subur di suatu tempat, kejahatan-kejahatan besar akan muncul di tempat itu beberapa lama kemudian. Diumpamakan dengan sebuah rumah yang punya banyak jendela, jika salah satu jendela pecah dan tidak diperbaiki, maka beberapa lama kemudian kaca jendela yang lain juga akan dipecahkan oleh orang2, atau bahkan mungkin dijarah karena mereka menganggap rumah itu 'sudah ditinggalkan' dan 'tak terawat'. Jika anda menganggap bullying senior - junior adalah hal yang wajar, hal inilah yang mendasari 'bullying' lain dalam lingkup yang lebih besar.

27 Januari 2010

Why Can't We Be Friends?

Perhatian: bagi yang (dalam hati) setuju untuk mengkotak2an orang berdasarkan suku, agama dan rasnya dianjurkan untuk tidak membaca postingan ini.

Dikutip dari sini:
'Sebanyak 62 % guru-guru agama Islam sekolah umum di Jawa menolak orang non muslim menjadi pemimpin publik. Selain itu sebagian guru agama Islam di Jawa juga tidak toleran dan anti pluralitas.'
'Para guru masih belum bisa mengajarkan pluralitas dan sikap toleran. Padahal, sikap dan pandangan Islam, guru agama harus mendukung dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam.'
Yang perlu dicatat, hal ini bukan hanya terjadi di Jawa, intoleransi dan pengajaran intoleransi oleh guru-guru terjadi di banyak tempat di seluruh Indonesia.

Pelarangan beribadah yang terjadi di Bekasi itu sudah lama terjadi di tempat-tempat lain. Teman saya yang adalah jemaat di salah satu gereja yang bermasalah itu curhat 'udah bertahun-tahun kami urus izinnya, udah dapet surat dari lurah, pertama kali beli tanah juga sudah dengan catatan akan dijadikan tempat ibadah, sudah sampai berganti walikota dan dijanjikan kemudahan. Tapi kok sampai sekarang tetap kami gak diizinkan ya? Camat tak sedikitpun mau bekerja sama dengan kami, padahal surat lurah sudah kami bawa.'

Pertama kali teman saya datang sebagai sukarelawan pasca Tsunami di Aceh, sambutan beberapa anggota masyarakat adalah 'ngapain kalian datang kesini? Mau Kristenisasi ya?' Ya ampun, dalam kesusahan masih aja inget buat mendiskriminasikan orang ya :)

Saya sendiri sudah mengalami sendiri beberapa kasus intoleransi. Sewaktu bermain-main di depan rumah, saya pernah diteriakin 'Pergi kau, dasar Kristen!' oleh anak-anak di sekitar rumah. Saat SMU, ketua kelas saya diganti atas permintaan murid kelas yang meminta ketua kelas hendaknya adalah muslim dengan alasan 'gak ada yang bilang ucapkan salam saat pelajaran agama'.

Lalu, bagaimana selanjutnya? Saya setuju dengan kata Direktur Wahid Institute:
'Kalau pemerintah serius ingin menghilangkan intoleransi beragama, pemerintah harus mengakui bahwa hal itu terjadi di Indonesia. Selama ini, menurut Yenny, pemerintah cenderung menghindar karena aparatur negara belum memiliki visi misi yang jelas untuk menyelesaikan masalah ini.'
Dan setelah mengakui, berusaha menyelesaikan. Sampai ke akar-akarnya.

I'm dreaming of a peaceful united Indonesia. Semoga bukan hanya mimpi di suatu saat nanti :)

07 Januari 2010

Drag Me To Laugh xD

Voodoo Doctor: Alamia will still come to take you.
Alison: Take me where?
Voodoo Doctor: *showing a hell-like picture, while cheesy song begin*
Alison: Then how do I got rid of this?
Voodoo Doctor: You can attempt to appease the spirit. The simplest way will be a blood offering, a small creature could be sacrificed. A chicken, perhaps.
Alison: NO WAY! Look! I'm a vegetarian and I volunteered at the puppy shelter for Christ sake, I don't go around killing animals!

......
This girl really do her volunteer job full-heartedly, no killing animals even at the cost of her life when she's being sought after by some kind of evil spirit. Way to go, girl! xD

And afterwards, she sacrifices her cute little cat pet. O yeah, what a great choice.