18 November 2014

Kenaikan BBM: Saatnya Investasi di Energi Terbarukan!

Saya sedang enak mencuri waktu terlelap di kursi Gate sembari menunggu jadwal penerbangan saya kembali ke kampung halaman. Tiba - tiba siaran TV aktif kembali dengan suara keras sehingga membuat saya terbangun, ya mau tidak mau akhirnya sambil merem dengerin. Siaran TV pukul 4 pagi itu ternyata membawa kabar bahwa Senin malam Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Premium menjadi Rp.8.500,- dan akan efektif Selasa pk.00.00. Ngebut sekali pemberitahuannya ya haha.

Kenaikan BBM ini langsung terasa di dalam sektor transportasi setibanya saya di kampung halaman. Tarif angkot naik Rp.1000,-, serentak di semua angkot. Sepertinya sudah janjian. Yasudah dibayar saja toh kalau kata pengamen yang suka maksa seribu dua ribu tidak akan membuat anda miskin.

Banyak pro dan kontra tentang kenaikan harga BBM ini. Saya mencoba mengisi informasi dengan membaca sebanyak mungkin argumen tentang BBM. Sayangnya sebagian besar bacaan masih berargumen tentang setuju atau tidak setuju naiknya BBM dengan alasan yang beragam. Kekurangan banyak pembahasan ini adalah sebenarnya kebanyakan tidak secara detil menjawab hal berikut:



Minyak bumi dunia PASTI akan habis. Lalu saat habis bagaimana?

Pertanyaan ini tidak banyak dibahas dengan mendalam, karena yang saya lihat semua hanya membahas efek jangka pendek soal BBM ini, yaitu kenaikan harga barang. Hal ini tidak salah, namun kembali lagi: tidak melihat inti permasalahan soal BBM, Intinya itu adalah BBM sebentar lagi akan habis. Mau disubsidi pemerintah sampai tahun 3050 pun BBM nya udah habis duluan, jadi subsidi atau tidak subsidi sebenarnya BUKAN permasalahan utama krisis BBM. Permasalahannya adalah:

BBM adalah sumber energi TIDAK terbarukan dan pasti akan habis.

Daripada kita semua memutar otak untuk membela soal berapa jumlah yang pantas untuk subsidi BBM, mending kita semua memutar otak untuk mengurangi ketergantungan kita pada energi tidak terbarukan. Kenapa hal ini adalah hal yang lebih tepat? Karena ini menjawab semua permasalahan kita tentang BBM, seperti berapa subsidi BBM yang tepat, atau kenaikan BBM akan mempengaruhi kenaikan harga barang. Bagaimana bisa? Sederhana, kenaikan BBM bisa mempengaruhi kenaikan harga barang karena semua transportasi industri dan mesin produksi kita masih menggunakan mesin yang berbahan bakar BBM. Jika transportasi industri dan mesin produksi diubah menjadi alat yang menggunakan sumber energi terbarukan, mau BBM dinaikin jadi 100 juta per liter pun tidak akan memberi pengaruh besar di harga barang, karena produksi kita tidak lagi tergantung BBM.

Jadi, menurut saya solusi yang tepat untuk krisis BBM ini adalah mengurangi penggunaan energi tak terbarukan dengan investasi serius di bidang energi terbarukan.

Bagi yang bingung, energi tak terbarukan adalah sumber energi yang pembentukannya membutuhkan waktu yang sangat lama (jutaan tahun). Contoh energi tak terbarukan adalah minyak bumi dan gas alam yang kemudian diolah menjadi BBM. Energi terbarukan adalah sumber energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan. Contohnya adalah tenaga surya, angin, air dan panas bumi. Efisiensi pemanenan dan penggunaan energi terbarukan memang masih dalam riset, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa hanya energi terbarukan yang bisa membawa kita dan generasi di depan kita tetap hidup karena energi tak terbarukan sudah pasti akan habis.

Apa contoh penggunaan energi terbarukan untuk berbagai bidang energi?
1. Rumah: bisa menggunakan panel surya untuk mengambil energi surya, generator angin untuk mengambil energi angin. Untuk skala besar bisa menggunakan Panas Bumi dengan membuat Pembangkit Listrik Mikro Hidro yang sudah berhasil dikembangkan di beberapa desa yang sulit dijangkau PLN.
2. Transportasi: perubahan penggunaan mesin berbahan bakar BBM menjadi mesin listrik. Sumber listrik bisa dari rumah yang menggunakan sumber energi terbarukan di atas.
3. Pelayanan umum: lampu jalan sudah menggunakan lampu LED yang lebih hemat daya dan panel surya sebagai pemasok energinya. Di luar negeri sedang berlomba - lomba membuat jalan yang terbuat dari panel surya sehingga listrik yang dihasilkan bisa digunakan untuk fasilitas umum seperti lampu lalu lintas dan sekaligus menjadi pembangkit listrik skala sangat besar (bayangkan jalan 5 km semuanya terdiri dari panel listrik).

Apakah energi terbarukan punya kekurangan? Tentu, berikut kekurangannya:
1. Karena masih dalam tahap baru berkembang, efisensi pemanfaatannya masih kecil.
2. Investasi awal yang besar.
3. Sumber energi terbarukan itu ada yang tidak tersedia stabil 24 jam, seperti energi surya yang hanya optimal di siang hari atau energi angin yang hanya tersedia ya, bila ada angin :D. Karena tidak tersedia 24 jam untuk beberapa jenis energi terbarukan harus punya media penyimpanan, contohnya baterai dan aki. Permasalahannya media penyimpanan ini masih mahal dan merupakan salah satu sumber sampah berbahaya (asam).

Kelebihannya adalah energi itu akan terus ada sampai akhir umur bumi ini. Dengan menimbang kelebihan dan kekurangannya, maka saya menyarankan bahwa yang mendukung investasi energi terbarukan adalah pemerintah agar dapat dilakukan dalam skala besar sehingga dampaknya terasa langsung. Contohnya adalah Jerman yang sudah berencana memenuhi 45% dari kebutuhan energi negaranya dengan menggunakan sumber energi terbarukan di tahun 2030. Atau Belanda yang akan membuka jalan sepeda pertama di dunia yang terbuat dari panel surya.

Saya sendiri sebenarnya punya impian membuat kendaraan listrik dan sarana pendukung:
1. Kendaraan roda dua listrik (berbentuk motor matic atau bebek atau motor sport) dengan kecepatan maks 60-80 km/jam dan bisa jalan 100 km sebelum kehabisan daya
2. Kendaraan roda empat listrik (mobil) dengan kecepatan maks 60-100 km/jam dan bisa jalan 150 km sebelum kehabisan daya.
3, Stasiun pengisian daya listrik cepat antar kota yang bisa mengisi sampai 80% penuh dalam setengah jam, dan diletakkan di seluruh Indonesia dengan rasio jarak sekitar 50 km per stasiun.

Sampai saat ini memang impian ini masih berupa sekedar impian karena saya masih belum punya kemampuan untuk mewujudkannya, tapi saya yakin bahwa satu hari Indonesia bisa membuat kendaraan yang saya impikan ini, kalau bukan dari tangan saya ya dari tangan banyak putra Indonesia lain yang sangat berbakat. Maju terus Indonesia!

PS: Bila anda tertarik untuk ikut mewujudkan impian saya di atas, jangan ragu - ragu untuk PM dan berbincang dengan saya. Talking won't hurt, rite? :D

2 komentar:

Anonim mengatakan...

soal energi buat PLN Senin dibahas @hotradero. Soal mobil hybrid apalagi listrik masih jadi kendala karena pajak tambahan sebagai barang mewah

cardepus mengatakan...

Sudah saatnya kita menghasilkan energi, bukan menghabiskan energi :)