Pasti ud pernah denger lagunya Hoobastank - Reason kan?
nah... di sana di penulis lirik menekankan, bahwa dia akhirnya bisa berubah dengan alasan "seseorang".
Yang saya pertanyakan, apakah yang terjadi jika alasan (dalam hal ini, "seseorang") tersebut hilang?
Batal dong berubahnya =))
Anyway, kemarin saya menonton film animasi berjudul The Polar Express. Ceritanya bagus, tentang seorang anak yang kebanyakan baca buku ilmiah dan kemudian berpendapat bahwa Mr. C (Sinterklas) itu tidak ada. Tepat 5 menit sebelum Christmas tiba, si anak dijemput oleh sebuah kereta express dengan tujuan North Pole (Kutub Utara), di depan rumahnya. Di sinilah kemudian si anak dipertemukan dengan kota legenda milik Mr. C tersebut.
Yah, yang saya ceritakan itu masih sangat jauh dari isinya, kalau saya ceritakan isinya jadi spoiler dong =)) Nah yang ingin saya bahas tentang film sejenis ini adalah, sekarang banyak film bagus tentang Christmas, apalagi tentang Sinterklas, tapi kenapa ya saya merasa jadinya malah lebih dipentingkan Sinterklasnya daripada inti Natal itu sendiri, yaitu kelahiran Yesus Kristus?
Setahu saya, sudah jarang film Natal anak-anak yang membahas tentang Yesus, adanya kalau ngga Sinterklas, hadiah, ya Sinterklas lagi. Apa karena film tentang imajinasi itu bakal lebih laku dan mendapat untung lebih banyak ya? Yah, jangan salahkan siapa-siapa kalau nanti anak-anak menunggu Natal hanya karena akan mendapatkan hadiah, tanpa tahu Christmas itu sendiri sebenarnya apa, untuk apa, untuk siapa.
Teacher: Kids, do you know who's born at Christmas Day?
Kids: None of us, Maam...
Teacher: ....
Well, it's just another reflection from me. well, I'm not one religion-ish man after all =))
Mellow dikid ah...
Sometimes I just wanna send you these messages:
"Is there any tiny little chance that I can have a place in your heart?"
"Is there any tiny little chance that nothing will happen to our friendship if everything turns out of control?"
The last message (well, actually question) is one thing that always keep me from reaching out to you.
nah... di sana di penulis lirik menekankan, bahwa dia akhirnya bisa berubah dengan alasan "seseorang".
Yang saya pertanyakan, apakah yang terjadi jika alasan (dalam hal ini, "seseorang") tersebut hilang?
Batal dong berubahnya =))
Anyway, kemarin saya menonton film animasi berjudul The Polar Express. Ceritanya bagus, tentang seorang anak yang kebanyakan baca buku ilmiah dan kemudian berpendapat bahwa Mr. C (Sinterklas) itu tidak ada. Tepat 5 menit sebelum Christmas tiba, si anak dijemput oleh sebuah kereta express dengan tujuan North Pole (Kutub Utara), di depan rumahnya. Di sinilah kemudian si anak dipertemukan dengan kota legenda milik Mr. C tersebut.
Yah, yang saya ceritakan itu masih sangat jauh dari isinya, kalau saya ceritakan isinya jadi spoiler dong =)) Nah yang ingin saya bahas tentang film sejenis ini adalah, sekarang banyak film bagus tentang Christmas, apalagi tentang Sinterklas, tapi kenapa ya saya merasa jadinya malah lebih dipentingkan Sinterklasnya daripada inti Natal itu sendiri, yaitu kelahiran Yesus Kristus?
Setahu saya, sudah jarang film Natal anak-anak yang membahas tentang Yesus, adanya kalau ngga Sinterklas, hadiah, ya Sinterklas lagi. Apa karena film tentang imajinasi itu bakal lebih laku dan mendapat untung lebih banyak ya? Yah, jangan salahkan siapa-siapa kalau nanti anak-anak menunggu Natal hanya karena akan mendapatkan hadiah, tanpa tahu Christmas itu sendiri sebenarnya apa, untuk apa, untuk siapa.
Teacher: Kids, do you know who's born at Christmas Day?
Kids: None of us, Maam...
Teacher: ....
Well, it's just another reflection from me. well, I'm not one religion-ish man after all =))
Mellow dikid ah...
Sometimes I just wanna send you these messages:
"Is there any tiny little chance that I can have a place in your heart?"
"Is there any tiny little chance that nothing will happen to our friendship if everything turns out of control?"
The last message (well, actually question) is one thing that always keep me from reaching out to you.
1 komentar:
*ketawa nggeblak* co cwit amat sih bung ramot 9 th yang lalu
Posting Komentar