Saya sedang enak mencuri waktu terlelap di kursi Gate sembari menunggu jadwal penerbangan saya kembali ke kampung halaman. Tiba - tiba siaran TV aktif kembali dengan suara keras sehingga membuat saya terbangun, ya mau tidak mau akhirnya sambil merem dengerin. Siaran TV pukul 4 pagi itu ternyata membawa kabar bahwa Senin malam Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Premium menjadi Rp.8.500,- dan akan efektif Selasa pk.00.00. Ngebut sekali pemberitahuannya ya haha.
Kenaikan BBM ini langsung terasa di dalam sektor transportasi setibanya saya di kampung halaman. Tarif angkot naik Rp.1000,-, serentak di semua angkot. Sepertinya sudah janjian. Yasudah dibayar saja toh kalau kata pengamen yang suka maksa seribu dua ribu tidak akan membuat anda miskin.
Banyak pro dan kontra tentang kenaikan harga BBM ini. Saya mencoba mengisi informasi dengan membaca sebanyak mungkin argumen tentang BBM. Sayangnya sebagian besar bacaan masih berargumen tentang setuju atau tidak setuju naiknya BBM dengan alasan yang beragam. Kekurangan banyak pembahasan ini adalah sebenarnya kebanyakan tidak secara detil menjawab hal berikut:
Kenaikan BBM ini langsung terasa di dalam sektor transportasi setibanya saya di kampung halaman. Tarif angkot naik Rp.1000,-, serentak di semua angkot. Sepertinya sudah janjian. Yasudah dibayar saja toh kalau kata pengamen yang suka maksa seribu dua ribu tidak akan membuat anda miskin.
Banyak pro dan kontra tentang kenaikan harga BBM ini. Saya mencoba mengisi informasi dengan membaca sebanyak mungkin argumen tentang BBM. Sayangnya sebagian besar bacaan masih berargumen tentang setuju atau tidak setuju naiknya BBM dengan alasan yang beragam. Kekurangan banyak pembahasan ini adalah sebenarnya kebanyakan tidak secara detil menjawab hal berikut: