15 Juli 2019

Apa yang Berhasil di Peentar

Orang sering bilang sejarah ditulis oleh pemenang. Pada kenyataannya tergantung bagaimana sudut pandang orang yang mengalaminya. Sayangnya memahami sebuah kondisi dari berbagai sudut pandang bukanlah kemampuan alami manusia pada umumnya. Orang cenderung melihat sebuah peristiwa hanya hitam dan putih. Sehingga muncul peribahasa, nila setitik rusak susu sebelanga.

Saya memutuskan untuk menulis sudut pandang apa yang terjadi di Peentar selama saya aktif di sana (Sept 2015-Mei 2018) agar siapapun mendengar nama Peentar memperoleh sisi cerita yang berbeda. Saya tidak pernah menutupi bahwa Peentar memiliki banyak kekurangan. Namun menjadi tidak adil untuk orang-orang yang sudah berjuang di Peentar memperoleh penilaian negatif hanya karena tidak ada yang menuliskan informasi sisi lain Peentar secara sistematis.

  1. Dari Sisi Produk: Peentar membuat  sistem berbasis online-offline dengan arsitektur yang dibuat oleh Mufid, Jan Pieter dan Tonny Adhi Sebastian. Sistem terdiri dari 18 produk dengan total 200 fungsi. Untuk program serumit ini, Peentar membuatnya hanya dengan 30 karyawan IT berkebangsaan Indonesia. Apakah ada produk Peentar yang dihasilkan berdasarkan menerapkan rangka kerja Agile selain poin no 1? Ada. Dikerjakan hanya dalam waktu dua bulan di sela-sela waktu mengerjakan tugas utama di no 1. Namun tidak pernah dirilis. Padahal aplikasi tersebut memang menjawab pain dari target pengguna
  2. Dari Sisi Manajemen Manusia: Bersama Mufid dan Hanif, saya berinisiatif membuat Peentar CareerPath sehingga pegawai dengan transparan dan jelas tahu bagaimana posisi karirnya dan paham bagaimana posisi karirnya saat ini dan bagaimana caranya untuk naik karir. Mengingat Peentar menerapkan rangka kerja Agile sehingga tidak ada hierarki kepemimpinan di situ. Perlu dicatat bahwa pergantian karyawan selama saya menjabat COO hanya 4 orang per tahun dengan catatan terakhir pegawai ada 50 orang di akhir jabatan saya sebagai COO Mei 2018.
  3. Dari Sisi Perekrutan: Bersama Fitri dan Farah, saya mempersingkat perekrutan dan seleksi dari yang seharusnya memakan waktu lima hari kerja menjadi hanya tiga hari kerja. Jadi calon pekerja yang melamar mendapat kepastian apakah diterima bekerja di Peentar atau tidak setelah wawancara final. Iya kami selalu mengabarkan calon pekerja yang tidak lolos seleksi sehingga calon pekerja tersebut bisa melanjutkan hidup dengan melamar ke tempat lain. Bukan cuma mempersingkat proses perekrutan, saya pun menyusun proses onboarding yang sistematis. Pekerja baru diberikan akses ke sistem kami untuk bisa membaca buku peraturan perusahaan dalam bentuk digital, aturan umum kerja dan hal lainnya yang dapat tuntas dipelajari dalam satu hari. 
  4. Dari Sisi Komunikasi Internal: Merekrut itu susah, mengatur karyawan pun ada tantangannya. Tentunya menjadi menantang juga membuat pegawai nyaman dengan budget terbatas. Namun saya bersama tim admin berusaha membuat kegiatan sederhana tapi bisa membuat kompak karyawan yang ada. Kami membuat PiknikPeentar 2016 dan setiap tahun kami membuat kegiatan menarik di kantor dalam rangka ulang tahun Peentar. Selain itu tiap Jumat kami membuat Peentalk. Ada pula Bilik Musik Peentar
  5. Dari Sisi Komunikasi Eksternal: Kembali saya bersama tim yang ada (1 orang yang admin, 1 orang desain grafis) berusaha membuat media sosial tentang Peentar dengan budget Rp.0. Tema yang diangkat memang sederhana. Cerita tentang orang-orang yang bekerja di Peentar. Harapannya tentu saja menarik calon pekerja untuk tertarik bergabung bersama Peentar. Tampilannya bisa dilihat di Facebook Peentar, Linkedin Peentar dan Youtube Peentar. Semua tidak aktif begitu saya keluar dari Peentar
Kesimpulan? Bagaimanapun Peentar mengajarkan saya banyak hal dan saya bersyukur pernah bekerja bersama mereka. Semua orang yang pernah bekerja di Peentar terbukti etos kerjanya dan mereka telah berusaha yang terbaik ketika mereka di Peentar.


1 komentar:

Tuan Pembual mengatakan...

Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Sangat bahagia pernah bekerja bersama.

Peentar CareerPath sendiri merupakan trobosan gila bagi saya. Bagamana seharusnya proses menuju path yang diinginkan itu dapat dicapai dengan step-step kecil sederhana dan tercatat. Tidak lagi meraba-raba.