Post ini adalah lanjutan dari post sebelumnya.
Setelah menonton oom Jubing, beberapa hari kemudian saya iseng menonton Dwiki Dharmawan, Jogja String Quartet dan Donny Sunjoyo. Lagi begaya sok Jazz2 an gitu deh gue. Gak tau Dwiki Dharmawan atau Jogja String Quartet atau Donny Sunjoyo itu siapa? Wah parah bener gak gaul banget deh lu huahahha :)) Hanya bercanda, teman. Gue sendiri baru denger dua yang terakhir pertama kali waktu nonton konser ini :))
Dwiki Dharmawan adalah salah satu musisi kondang Indonesia dengan aliran musik Jazz. Beliau tergabung dalam grup band Krakatau. Sedangkan Jogja String Kuartet adalah empat pemain alat musik gesek seperti biola, cello etc yang dipimpin oleh Dimawan Kresno Adji alias Wawan. Kalau perumpamaannya, Jogja String Kuartet ini adalah seperti Bond versi ngguanteng. Sedangkan Donny Sunjoyo adalah pemain Bass akustik (bass betot yang segede orang itu alatnya). Demikianlah latar belakang singkat para pemain musik.
Acaranya diadakan di Teater Salihara. Letaknya? Ya di jalan Salihara. Harga tiket Rp.75ribu untuk umum dan Rp.35ribu untuk mahasiswa. Ngiler liat harga mahasiswa, sayangnya kartu mahasiswa saya sudah hilang bersama dengan dompet saat dicopet dulu, jadilah akhirnya bayar harga umum.
Teater Salihara ini mempunyai kekhasan, yaitu saat acara akan dimulai maka gong yang ada di dekat pintu masuk akan dipukul sekali. Tamu-tamu kemudian baru boleh masuk dengan menunjukkan tiket yang sudah dibeli. Tempat duduk boleh terserah, jadi artinya yang antri paling awal akan dapat tempat duduk yang paling ideal akustiknya.
Ketiga (kelompok) pemusik yang kita bahas di atas berkolaborasi untuk menyuguhkan warna baru di musik Indonesia. Lagu-lagu yang dipakai seingat saya kebanyakan adalah lagunya Dwiki atau memang sudah lagu tradisional Indonesia yang di aransemen ulang. Mengenai alur dan judul - judul musik yang dimainkan, ini permasalahannya, sebenarnya saya gak nyatet lagu apa aja yang dimainkan huahahaha xD Yang saya paling ingat cuma satu lagu berjudul Galungan. Kenapa saya bisa ingat? Karena Dwiki meluangkan waktu khusus untuk menjelaskan lagu ini. Penjelasannya kira-kira begini:
Konser berlangsung dua sesi, sekitar satu setengah - dua jam, dan karena ini adalah konser Jazz, banyak diisi dengan jam session masing - masing pemusik, seperti biasa pada pamer kemampuan huh. Di akhir acara, saat akan keluar saya baru notice bahwa istrinya oom Dwiki juga hadir menonton yayangnya *penting* Yak demikianlah ulasan saya tentang konser kedua yang saya hadiri, maaf bila ulasan ini sangat tidak memuaskan, maklum amatiran :P
Anyway, kemudian pasti kalian semua bertanya-tanya
Setelah menonton oom Jubing, beberapa hari kemudian saya iseng menonton Dwiki Dharmawan, Jogja String Quartet dan Donny Sunjoyo. Lagi begaya sok Jazz2 an gitu deh gue. Gak tau Dwiki Dharmawan atau Jogja String Quartet atau Donny Sunjoyo itu siapa? Wah parah bener gak gaul banget deh lu huahahha :)) Hanya bercanda, teman. Gue sendiri baru denger dua yang terakhir pertama kali waktu nonton konser ini :))
Dwiki Dharmawan adalah salah satu musisi kondang Indonesia dengan aliran musik Jazz. Beliau tergabung dalam grup band Krakatau. Sedangkan Jogja String Kuartet adalah empat pemain alat musik gesek seperti biola, cello etc yang dipimpin oleh Dimawan Kresno Adji alias Wawan. Kalau perumpamaannya, Jogja String Kuartet ini adalah seperti Bond versi ngguanteng. Sedangkan Donny Sunjoyo adalah pemain Bass akustik (bass betot yang segede orang itu alatnya). Demikianlah latar belakang singkat para pemain musik.
Acaranya diadakan di Teater Salihara. Letaknya? Ya di jalan Salihara. Harga tiket Rp.75ribu untuk umum dan Rp.35ribu untuk mahasiswa. Ngiler liat harga mahasiswa, sayangnya kartu mahasiswa saya sudah hilang bersama dengan dompet saat dicopet dulu, jadilah akhirnya bayar harga umum.
Teater Salihara ini mempunyai kekhasan, yaitu saat acara akan dimulai maka gong yang ada di dekat pintu masuk akan dipukul sekali. Tamu-tamu kemudian baru boleh masuk dengan menunjukkan tiket yang sudah dibeli. Tempat duduk boleh terserah, jadi artinya yang antri paling awal akan dapat tempat duduk yang paling ideal akustiknya.
Ketiga (kelompok) pemusik yang kita bahas di atas berkolaborasi untuk menyuguhkan warna baru di musik Indonesia. Lagu-lagu yang dipakai seingat saya kebanyakan adalah lagunya Dwiki atau memang sudah lagu tradisional Indonesia yang di aransemen ulang. Mengenai alur dan judul - judul musik yang dimainkan, ini permasalahannya, sebenarnya saya gak nyatet lagu apa aja yang dimainkan huahahaha xD Yang saya paling ingat cuma satu lagu berjudul Galungan. Kenapa saya bisa ingat? Karena Dwiki meluangkan waktu khusus untuk menjelaskan lagu ini. Penjelasannya kira-kira begini:
"Ini lagu di album baru saya, saya buat waktu ke Bali. Saya gak tau jg ada yang suka ato ngga sih..."Dan kemudian lagu dimulai. Lagu selesai. Yang tepuk tangan mungkin ada sekitar 10 dari 200 orang. Sisanya? Bengong semua gak ngerti sebenarnya itu lagu apa, gimana atau mungkin bahkan gak yakin itu lagu. Saya termasuk yang mana? Ah, biarlah menjadi misteri... :P
Konser berlangsung dua sesi, sekitar satu setengah - dua jam, dan karena ini adalah konser Jazz, banyak diisi dengan jam session masing - masing pemusik, seperti biasa pada pamer kemampuan huh. Di akhir acara, saat akan keluar saya baru notice bahwa istrinya oom Dwiki juga hadir menonton yayangnya *penting* Yak demikianlah ulasan saya tentang konser kedua yang saya hadiri, maaf bila ulasan ini sangat tidak memuaskan, maklum amatiran :P
Anyway, kemudian pasti kalian semua bertanya-tanya
"Kenapa judul thread nya adalah Menunggu Waktuku?"Well, seperti yang sudah diketahui teman - teman, walaupun saya berkecimpung di dunia IT, passion saya adalah musik. Sampai sekarang saya selalu bermimpi ingin tampil di stage seperti para musisi yang sudah melanglangbuana ke berbagai negara untuk tampil. Menonton dua konser ini membangkitkan semangat saya untuk tetap berusaha menggapai mimpi. Aku yakin waktuku akan tiba. Sampai saatnya, mari kita terus berusaha!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar